Rabu, 13 April 2011

Pengumuman

belum ada pengumuman
untuk sementara waktu

OSIS

OSIS (kepanjangannya adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama((SMP)) dan Sekolah Menengah Atas((SMA)). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing seorang guru yang dipilih oleh pihak sekolah



Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.


____________________________________________________________________

Latar Belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
[sunting] Wawasan Wiyatamandala

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.

* Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
* Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
3. mempertinggi budi pekerti,
4. memperkuat kepribadian,
5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
* Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
* Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
* Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.

Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

____________________________________________________________________

Struktur Organisasi

Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

* Ketua Pembina (Biasanya Kepala Sekolah)
* Wakil Ketua Pembina (Biasanya Wakil Kepala Sekolah)
* Pembina (Biasanya Guru yang ditunjuk oleh Sekolah)

* Ketua Umum
* Wakil Ketua I
* Wakil Ketua II

* Sekretaris Umum
* Sektetaris I
* Sekretaris II

* Bendahara
* Wakil Bendahara

* Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.

____________________________________________________________________

Arti lambang

Arti bentuk dan warna lambang OSIS : i. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga. Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu : abdi, adab, ajar, aktif dan amal.

ii. Buku terbuka. Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

iii. Kunci pas. Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.

iv. Tangan terbuka. Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.

v. Biduk. Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.

vi. Pelangi Merah Putih. Tujuan nasional yang dicita – citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.

vii. Tujuh belas butir padi, Delapan lipatan pita, Empat buah kapas, Lima daun kapas. 17-8-45 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai – nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

vii. Warna Kuning. Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan / agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.

ix. Warna Coklat. Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.

x. Warna Merah Putih. Warna kebangsaan Indonenesia, dengan hati yang suci, berani membela kebenaran.

Profil

====================================================================

PENGURUS OSIS SMA N AJIBARANG
MASA BHAKTI 2012/ 2013
====================================================================

Yang beda dari OSIS SMANA



THE GUSH KNIGHT (TGK)

Sekilas nama THE GUSH KNIGHT (TGK) asing di telinga kita, namun secara bahasa THE GUSH KNIGHT merupakan penggabungan makna dari GUSH yang berarti pancur dan KNIGHT yang berarti satria. Jadi secara utuh THE GUSH KNIGHT berarti SATRIA PANCUR. TGK merupakan
wadah organisasi bagi para alumni pengurus OSIS SMA Negeri Ajibarang.

Ide ini muncul saat beberapa anggota OSIS sedang berbincang – bincang bagaimana setelah paripurna nanti agar bisa tetap mengabdikan diri pada SMANA tercinta. Akhirnya ide itu tercetus dengan membentuk wadah. Ide ini muncul dari Ketua Uum OSIS saat itu (periode 2001/ 2002) YANG DIKETUAI OLEH Sdr. Slamet Supriyadi. Secara Otomatis turun temurun kepada OSIS periode berikutnya.Adapun struktur Organisasi sebagai THE GUSH KNIGHT berikut:

TGK I(2001/ 2002) : Slamet Supriyadi (Mame)

TGK II (2002/ 2003) : Ahmad Yusup Ibrahim (Ucup)

TGK III (2003/ 2004) : Agus Priyanto (Gugus)

TGK IV (2004/ 2005) : Tofiqqu rohman (Opiek)

TGK V (2005/ 2006) : Adisti Isnur Iksantia (Adist)

TGK VI (2006/ 2007) : Cahyo Budi Utomo (Cahbuto Jr)

TGK VII (2007/ 2008) : Syarif Hidayatullloh (YY)

TGK VIII (2008/ 2009) : Siwi Tri Rahayu (Iwiz)




TGK IX (2009/2010) : Fatur Rohman (Fatur)







TGK X (2010/2011) : Edison Sihaloho



Sampai sat ini TGK masih exis khususnya dalam acara – acara tertentu. Anggotanya yang sudah tersebar merupakan salah satu kendala jarangnya ada pertemuan. Namun kuatnya batin rupanya masih melekat erat di hati anggota TGK hingga disetiap moment, dengan kesadaran sendiri para anggota TGK berkumpul seperti HUT SMANA, Re Or OSIS Dll. Diharapkan kedepannya TGK akan menjadi salah satu bagian dari keluarga besar SMANA yang turut berperan dalam pembangunan di sekolah Kami.

Selasa, 12 April 2011

SEKOLAH KITA

1 Nomor Stastitik Sekolah : 301030214014

2 Nomor Pokok Sekolah Nasioanl : 20302170

3 Nama Sekolah : SMA Negeri Ajibarang


4 Alamat


a. Jalan : Jl. Raya Pancurendang Ajibarang


b. Desa : Pancurendang


c. Kecamatan : Ajibarang


d. Kabupaten/Kota : Banyumas


e. Provinsi : Jawa Tengah


f. Kode Pos : 53163


g. Telepon/Fack : 0281-571807


h. Website : http://sman-ajibarang.sch.id


i. Email : sman-ajibarang@telkom.net Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya

5 Sekolah dibuka tahun : 1984

6 Tahun terakhir direnovasi : 2003

7 Status Sekolah : Negeri

8 Klasifikasi Sekolah : Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

9 Waktu Penyelenggaraan : Pagi

10 SK Terakhir Status Sekolah : 0473/0/83 tanggl 09 Nopember 1983

11 SK Akrediatsi : 03 Ma, tanggal 24 April 2004



Sejarah Sekolah




SMA "Kebon Budin" yang kini menjadi "Tella Garden"


SMA Negeri Ajibarang berasal dari SMA Pemda Ajibarang yang telah dinegerikan. SMA Pemda Ajibarang didirikan pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas bersama-sama masyarakat Ajibarang pada tahun 1979, yang waktu itu di Ajibarang belum ada SMA. Sebagai pemrakarsa berdirinya SMA Pemda Ajibarang adalah:


1. Drs. Saut Manurung (eks-Wedana Ajibarang/Wali Kota Cilacap)


2. Drs. Soekamto (Wedana Ajibarang)


3. Abu Hamid (Kepala SMPN 1 Ajibarang)


4. Waimoen (Kepala SMPN 2 Ajibarang)


5. H. Kasid Kartadidjaja (Tokoh Masyarakat Ajaibarang)


6. Soerwan (Guru SMPN 1 Ajibarang)


7. Budhiharjo (Wiraswatawan Ajibarang)


Sumber dana pembangunan gedung SMA Pemda Ajibarang berasal dari iuran sebagian masyarakat di wilayah Kawedanan Ajibarang, yang meluputi wilayah Kecamatan Ajibarang, Cilongok, Pekuncen, dan Gumelar dengan sistem donatur.


Sebagai kepala sekolahnya adalah Drs. Saut Manurung, namun sebagai pelaksana hariannya dipercayakan kepada R. Apenk Sunarto, B.Sc. (waktu itu guru SMA Negeri 2 Purwokerto, yang ditugasi untuk mengampu di SMA Pemda Ajibarang).


Jumlah rombongan belajar yang dimiliki saat itu adalah 11 kelas, dengan dibantu oleh guru-guru dari SMPN 1 Ajibarang, SMPN 2 Ajibarang, SMAN 2 Purwokerto, dan guru-guru SD di sekitar Ajibarang. Sebagai tenaga Tata Usaha adalah tenaga wiyata bakti dari masayarakat Ajibarang tamatan SMEA dan SMA.


Pada tanggal 18 Februari 1984 SMA Pemda Ajibarang diresmikan menjadi SMA Negeri Ajibarang oleh Kakanwil Depdibud Provinsi Jawa Tengah, Bapak Koestijo. atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sebagai kepala sekolah pertama adalah Bapak Soepeno, B.A. namun semua gurunya masih guru dengan status pinjaman, tak ada guru tetapnya.


Dengan kondisi yang demikian maka kepala sekolah mengambil kebijakan melepas semua guru pinjaman dan mengangkat guru wiyata bakti, yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan guru SMA.


Kondisi sekolah yang awalnya memang berasal tanah bengkok (tanah desa) Kepala Desa Pancurendang, kurang lebih dua kilometer di sebelah timur kota kecamatan Ajibarang. di desa Pancurendang, dan lokasi sekolah di tengah ladang ketela pohon (budin), maka masyarakat sering menyebutnya "SMA Kebon Budin" atau "SMA Pancur". Ini sebuah sebutan untuk mencemooh sekolah "kampungan", "sekolah pinggiran", yang benar-benar menurunkan gengsi siswa maupun guru SMA ini.


Namun keadaan itu tidak membuat surut, bahkan menjadi sebuah tantangan motivasi baik siswa, guru, maupun karyawan SMA Negeri Ajibarang untuk maju. Meski lambat tapi pasti, SMA ini mulai bangkit mengubah wajah dan prestasinya. Beberapa prestasi pun mulai dapat diraih. Baik bidang olahraga, bidang seni, maupun bidang akademik.


Di bawah komando kepala sekolah yang militan, mulai dari:


1. H. Soepeno, B.A. (1984 s.d. 1991)


2. H. Soedarso (1991 s.d. 1992)


3. Drs. H. Arif Syamsiedi (1992 s.d 1995)


4. Drs. Aribowo (1995 s.d. 2000)


5. Drs. H. Soeparno Mohamad Tohirin (2000 s.d. 2003)


6. Drs. Maryono, Dipl. Sc. Ed. (2003 s.d. 2005)


7. Drs. Hery Pratomo, M.Pd. (2005 s.d. sekarang)


prestasi sekolah ini mulai diperhitungkan oleh sekolah-sekolah sederajat, mulai menjadi bahan pertimbangan masyarakat, mulai dilirik sebagai sekolah pilihan. Berkat perjuangan keras semua unsur personal sekolah dan masyarakat, akhirnya kini menjadi sekolah kebanggaan yang menjadi "impian" masyarakat.


Nama "SMA kebon Budin" yang dulu sebuah hinaan, kini telah berubah menjadi sebuah kebanggaan. Muncullah sebutan baru "Tella Garden Senior Hight School".


Pada Tahun Pelajaran 2007/2008 sekolah ini telah meluluskan siswanya 100% dan sekaligus untuk Program IPA menduduki Peringkat I di SMA se Kabupaten Banyumas, mengungguli semua SMA negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Banyumas (Laporan Ujian Nasional SMA dari BNSP).


Sejak Tahun Pelajaran 2007/2008 pula, telah dipercaya oleh Pemerintah Pusat untuk menjadi salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Satu-satunya SMA di luar kabupaten kota yang menjadi RSBI. Kini sekolah ini telah meraih banyak prestasi, namun masih bersemangat untuk meraih prestasi yang belum dicapai.






TAMU (Pengunjung)

 

Copyright © 2009 OSIS SMANA | SMA NEGERI AJIBARANG. All Rights Reserved. Powered by Blogger .